Catatan 3
Sistem
Pengeringan Alas Tetap
Proses pengeringan alas tetap yaitu udara
pengering bergerak dari dasar ke atas alas. Pertukaran kadar air dari biji ke
udara terjadi pada kedalaman yang tetap atau pada daerah bijian. Awal proses
pengerigngan, daerah terdapat pada dasar alas, setelah pengeringan
berlangsung terus, dareah ini bergerak ke atas, dan b ila daerah ini
telah melampaui semua bijian, keseluruhan masa bijian yang bergerak
pada posisi antara bagian bawah dan atas dari alas bijian.
Terdapat dua gradien yang melintasi daerah pengeringan :
1. Gradien kadar air dari Me ke
Mo
2. Gradien suhu dari Ta Tg. Pada
analisis ini yang disederhanakan ini, bijian dianggap mempunyai suhu yang
sama dengan udara pada semua tempat.
Kesetimbangan Panas Untuk Pengeringan
Persamaan kesetimbangan panas yang
disederhanakan untuk proses pengeringan bisa dituliskan sebagai berikut :
Parameter-parameter Persamaan Kesetimbangan Panas
1.
Laju aliran udara
2.
Suhu udara dan volume spesifik
3.
Peta suhu bola basah
4.
Suhu udara plenum dan volume spesifik
5.
Kondisi udara luar
6.
Panas Penguapan
7.
Bahan kering
8.
Kadar air bijian
Pada bahan kering, jika kehilangan
bahan kering karena respirasi diabaikan, kandungan bahan kering akan sama pada
awal dan akhir proses pengeringan.
Contoh soal
Suatu wadah berisi 170m3 gandum
pada kadar air 18 % basis basah. Berapa kilogram kandungan bahan kering bijian
tersebut ?
Penyelesaian :
Gandum dengan kadar air 18% basis
basah memiliki kerapatan 720 kg/m3. Jadi 720(1,00-0,18)170 =
100368 kg bahan kering.
Kadar air dikonversi menjadi
basis kering untuk tujuan perhitungan. Di Amerika Serikat, gandum yang
dipanaskan pada satuan 60lb/bushel kehilangan (12612 lb) menyatakan suatu
penyusutan sebesar 210 bushel.
Analisis Sistem Pengeringan Alas Dalam
Kurva pengeringan alas dalam oleh Hulkill
(1947,1954) kurva ini dinamakan kurva pengeringan “total” dan dapat digunakan
untuk kadar air pada sebarang kedalaman bijian pada sistem pengeringan dengan
alas dalam pada setiap saat setelah pengeringan dimulai. Parameter yang digunakan yaitu perbandingan kadar air,
faktor kedalaman dan satuan waktu.
Perbandingan Kadar Air
Faktor Kedalaman
Faktor kedalaman DM’ adalah tetap
sepanjang periode pengeringan, tetapi volume bijian tiap faktor kedalaman
adalah fungsi dari kerapatan bijian, yaitu suatu parameter yang berubah saat
pengeriongan berlanjut pada wadah
Satuan Waktu
Y = 1/ (t1/2)
Daerah Pengeringan
Pada daerah pengeringan
parameter-parameter bisa disesuaikan untuk kurva pengeringan alas dalam. Untuk
menghilangkan keraguan, anggap daerah pengeringan berisi 13 faktor kedalaman.
Enam faktor ada diatas dan enam yang lain ada dibawah satu faktor kedalaman
yang mempunyai MR = 0,5. Pada satuan waktu yang digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar