2017-11-13

Catatan Kuliah Teknik Pengolahan Hasil Pertanian 3

Catatan 3
Sistem Pengeringan Alas Tetap

            Proses pengeringan alas tetap yaitu udara pengering bergerak dari dasar ke atas alas. Pertukaran kadar air dari biji ke udara terjadi pada kedalaman yang tetap atau pada daerah bijian. Awal proses pengerigngan, daerah terdapat  pada dasar alas, setelah pengeringan berlangsung terus, dareah ini bergerak ke atas, dan b ila daerah ini telah  melampaui semua bijian, keseluruhan masa bijian yang  bergerak pada posisi antara bagian bawah dan atas dari alas bijian.
            Terdapat dua gradien yang melintasi daerah pengeringan :
1. Gradien kadar air dari Me ke Mo
2. Gradien suhu dari Ta Tg.  Pada analisis ini yang disederhanakan  ini, bijian dianggap mempunyai suhu yang sama dengan udara pada semua tempat.

Kesetimbangan Panas Untuk Pengeringan
Persamaan kesetimbangan panas yang disederhanakan untuk proses pengeringan bisa dituliskan sebagai berikut :



Parameter-parameter Persamaan Kesetimbangan Panas
1.            Laju aliran udara
2.            Suhu udara dan volume spesifik
3.            Peta suhu bola basah
4.            Suhu udara plenum dan volume spesifik
5.            Kondisi udara luar
6.            Panas Penguapan
7.            Bahan kering
8.             Kadar air bijian

Pada bahan kering, jika kehilangan bahan kering karena respirasi diabaikan, kandungan bahan kering akan sama pada awal dan akhir proses pengeringan.
Contoh soal
Suatu wadah berisi 170m3 gandum pada kadar air 18 % basis basah. Berapa kilogram kandungan bahan kering bijian tersebut ?
Penyelesaian :
Gandum dengan kadar air 18% basis basah memiliki kerapatan 720 kg/m3. Jadi 720(1,00-0,18)170 = 100368 kg bahan kering.
Kadar air dikonversi menjadi  basis kering untuk tujuan perhitungan. Di Amerika Serikat, gandum yang dipanaskan pada satuan 60lb/bushel kehilangan (12612 lb) menyatakan  suatu penyusutan sebesar 210 bushel.

Analisis Sistem Pengeringan Alas Dalam
Kurva pengeringan alas dalam oleh Hulkill (1947,1954) kurva ini dinamakan kurva pengeringan “total” dan dapat digunakan untuk kadar air pada sebarang kedalaman bijian pada sistem pengeringan dengan alas dalam pada setiap saat setelah pengeringan dimulai. Parameter yang digunakan yaitu perbandingan kadar air, faktor kedalaman dan satuan waktu.

Perbandingan Kadar Air 




Faktor Kedalaman 

Faktor kedalaman DM’ adalah tetap sepanjang periode pengeringan, tetapi volume bijian tiap faktor kedalaman adalah fungsi dari kerapatan bijian, yaitu suatu parameter yang berubah saat pengeriongan berlanjut pada wadah

Satuan Waktu
Y = 1/ (t1/2)


Daerah Pengeringan
Pada daerah pengeringan parameter-parameter bisa disesuaikan untuk kurva pengeringan alas dalam. Untuk menghilangkan keraguan, anggap daerah pengeringan berisi 13 faktor kedalaman. Enam faktor ada diatas dan enam yang lain ada dibawah satu faktor kedalaman yang mempunyai MR = 0,5. Pada satuan waktu yang digunakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar